Bangga Sebagai Muslim – Tafsir Surah Ali Imran 16-17
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Bangga Sebagai Muslim – Tafsir Surah Ali Imran 16-17 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 15 Jumadal Ula1445 H / 28 November 2023 M.
Bangga Sebagai Muslim – Tafsir Surah Ali Imran 16-17
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٦﴾ الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ ﴿١٧﴾
“(Yaitu) orang-orang yang mengatakan: ‘Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari azab api neraka,’ (yaitu) orang-orang yang sabar, yang jujur, yang senantiasa taat, dan senantiasa berinfak dan memohon ampun di waktu sahur (di akhir malam).” (QS. Ali ‘Imran[3]: 16-17)
Dari ayat ini, kita ambil faedah, kata Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin Rahimahullah:
Memperlihatkan jati diri sebagai seorang muslim
Di antara sifat orang yang bertakwa adalah mereka memproklamirkan keimanannya kepada Allah, tidak menutup-nutupinya, tidak merasa malu kalau dia beriman kepada Allah. Tapi dia memperlihatkan keimanannya kepada manusia. Makanya, seorang mukmin harus bangga, yaitu senang dan gembira dengan atribut-atribut keislamannya.
Seseorang memperlihatkan jati diri sebagai seorang muslim dalam pakaian, dengan memakai peci, misalnya, itu merupakan perkara yang termasuk keimanan. Karena itu sifat orang yang bertakwa. Mereka senantiasa memperlihatkan iman mereka kepada manusia, artinya memperlihatkan jati diri dia sebagai seorang muslim.
Dan mereka mengakui bahwa mereka adalah hamba, ini berdasarkan firman Allah tadi: “Yaitu orang-orang yang berkata.” Berkata di sini adalah dengan lisan, dan tentunya diikuti dengan hati.
Tidak berbangga dengan diri sendiri
Di antara sifat orang yang bertakwa, dia tidak berbangga dengan dirinya sendiri; dengan keilmuannya, amal shalihnya, apalagi dengan dunia/harta, dan yang lainnya. Orang yang bertakwa selalu merasa dirinya melakukan kekurangan. Karena Allah berfirman: “Yaitu orang-orang yang berkata: ‘Wahai Rabb kami, ampuni dosa kami.`” Maka orang yang senantiasa meminta ampun kepada Allah, itu artinya dia selalu mengingat dosa-dosanya.
Dan orang yang senantiasa mengingat dosanya, insyaAllah, akan selamat dari penyakit ‘ujub dan sombong. Berbeda dengan orang yang selalu mempelihatkan kelebihan dirinya saja, sehingga akhirnya dia lebih pandai melihat kesalahan orang lain daripada melihat kesalahan diri sendiri. Maka orang yang seperti ini biasanya pasti kena penyakit ‘ujub dan sombong. Dia akan merasa dirinya lebih baik dari orang lain dan menganggap remeh orang lain
Orang yang bertakwa memiliki dosa
Takwa tidak menjamin seorang untuk tidak berdosa. Tapi orang yang bertakwa memiliki dosa. Akan tetapi kehebatannya orang yang bertakwa adalah segera bertaubat, segera ia minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini sifat orang yang bertakwa.
Makanya, kalau syarat orang yang bertakwa adalah tidak pernah berbuat dosa, saya yakin di dunia ini tidak ada orang bertakwa. Tapi orang yang bertakwa terkadang jatuh kepada dosa, terseret oleh hawa nafsu syahawat. Tapi orang yang bertakwa, segera dia bertaubat kepada Allah, minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bertawasul dengan keimanan
Bolehnya bertawasul dengan keimanan, karena di situ dikatakan: “Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami beriman kepada Engkau, maka ampunilah dosa kami.” Berarti ini kita sedang tawasul dengan keimanan kita kepada Allah. Ini namanya tawasul dengan amalan shalih, hal ini diperbolehkan.
Senantiasa minta ampun
Selayaknya seorang insan untuk senantiasa minta ampun kepada Allah dan minta agar Allah memeliharanya dari api neraka. Rasul kita yang mulia saja, beliau sudah dijamin masuk surga, sudah diampuni, bahkan dosanya yang telah lalu maupun akan datang. Tapi ternyata, setiap harinya beliau istighfar itu 100 kali. Bagaimana dengan kita yang tidak dijamin masuk surga? Seharusnya lebih dari itu.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Bangga Sebagai Muslim – Tafsir Surah Ali Imran 16-17
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53655-bangga-sebagai-muslim-tafsir-surah-ali-imran-16-17/